Investasi PLN di Sumut Capai Rp120 Triliun

Februari 14, 2018
PLN Regional Sumatera Utara dipimpin oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto, melakukan kunjungan kerja di Sektor Pandan dan Sektor Labuhan Angin PLN Pembangkitan Sumatera. Dia mengatakan bahwa tahun 2018 ini investasi Regional Sumatera mencapai Rp120 triliun.

"Hal ini harus dimanfaatkan agar kita bisa membangun proyek pembangkit dan menjual serta meningkatkan kualitas pelayanan PLN kepada masyarakat. Harapan stakeholder kepada kita adalah Hidden Capacity kita harus minimal 10% dari daya terpasang di masyarakat," katanya, Selasa (6/2/2018).

PLN Regional Sumut harus meningkatkan pelayanan karena tahun ini akan diresmikan Transmisi 275 dan 500 kV untuk menjaga kehandalan listrik kepada masyarakat. Hal ini menjadi konsentrasi utama untuk meningkatkan pelayanan, dikarenakan IPP pada saat ini komposisinya 60-40 dibanding PLN, menunjukkan bahwa PLN masih belum mampu melahirkan pembangkit baru dan mengelola pembangkit lama dan juga menjaga kehandalan jaringan listrik. Untuk itu perlu ditingkatkan pelayanannya agar ketika Transmisi 275 dan 500 kV diresmikan dapat dioperasikan secara optimal.

"Saya titip kepada Pak Rahmat (Manajer Sektor Labuhan Angin) agar EAF meningkat dan EFOR menurun, supaya pelanggan kita tidak komplain terhadap pemadaman yang mana seringkali PLN Wilsu yang dilontarkan komentar pedas," ujarnya.

Selain itu, PLN Wilayah Sumut harus memperhatikan Biaya Pokok Penyediaan agar penjualan PLN Wilayah Sumut mencapai keuntungan. Hal ini dikarenakan Unit Induk yang sudah mencapai keuntungan (Biaya Pokok Penyediaan Penjualan) hanya ada 5 (lima) saja, yaitu: Distribusi Jakarta, Distribusi Banten, Distribusi Jawa Barat, Distribusi Jawa Timur dan Distribusi Bali.

"Yang terpenting adalah menciptakan suasana kerja yang kondusif dan berintegritas. Karena tanpa integritas, tidak ada gunanya kita berkomunikasi tentang pelayanan prima kita kepada pelanggan," pungkasnya. (sumber)

Ini Cara Bank Sumut Terus Ekspansi

Februari 14, 2018
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) siap menggelar ekspansi bisnis tahun ini. Untuk mendukung ekspansi,  Bank Sumut mempersiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga mencapai Rp 1,2 triliun.

Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto mengatakan, anggaran tersebut meningkat dibandingkan capex pada tahun 2017. "Realisasi capex tahun 2017 sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan tahun 2018, Rp 1,2 triliun direncanakan untuk pengembangan jaringan kantor dan bisnis bank serta investasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/2). Selain untuk menambah jaringan, Bank Sumut akan menggunakan capex untuk memperkuat lini bisnis bank serta investasi.

Lebih lanjut, bank milik pemerintah provinsi Sumatera Utara ini nantinya akan merombak sasaran bisnis di tahun 2018. Salah satunya dengan meningkatkan porsi penyaluran kredit ke sektor produktif mencapai 50,68% dari total kredit tahun ini. Jumlah tersebut, menurut Edie meningkat bila dibandingkan dengan capaian penyaluran kredit sektor produktif akhir tahun 2017 yang mencapai 49,5% dari total kredit.

Tak hanya itu, beberapa inovasi juga tengah digodok perseroan ini. Salah satunya, Bank Sumut akan mengeluarkan produk kartu debit untuk nasabah Bank Sumut. "Kami juga rencanakan untuk dorong kredit modal kerja transaksional, kredit beragunan deposito dan kredit kepada anggota apex (pengayom) dan non apex," tambahnya.

Pun, Bank Sumut di tahun 2018 juga akan mulai berfokus pada pembiayaan infrastruktur proyek pemerintah. Pasalnya, menurut Edie outstanding kredit infrastruktur di perseroan masih cukup kecil alias di bawah 10% pada akhir tahun lalu.

Secara jangka panjang, pihaknya berharap dapat meningkatkan porsi tersebut hingga sekitar 20% dari total outstanding kredit. "Kami memang sudah masuk sejak tahun lalu ke infrastruktur, porsinya masih kecil di bawah 10%, maksimum sesuai portfolio guideline sekitar 20%," imbuhnya.

Sekadar tambahan informasi, berdasarkan laporan keuangan Desember 2017, penyaluran kredit Bank Sumut masih tumbuh tipis. Tercatat penyaluran kredit perseroan baru naik 5,05% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 18,46 triliun.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) naik sebesar 10,37% yoy akhir tahun lalu menjadi Rp 21,18 triliun. Kinerja tersebut berhasil mendongkrak aset perseroan yang tumbuh 10,68% yoy dari Rp 21,18 triliun menjadi Rp 19,19 triliun.

Pun, dari sisi profitabilitas, laba bersih Bank Sumut juga masih tumbuh satu digit menjadi Rp 630,47 miliar atau naik 7,9%. Edie mengungkap, tahun ini pihaknya berharap pertumbuhan kredit dapat dipacu hingga ke level 13% dibanding capaian tahun lalu. (sumber)

Menkes: Investasi di Sektor Kesehatan Meningkat

Februari 14, 2018
ilustrasi
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyampaikan bahwa sektor kesehatan Indonesia sudah mulai dilirik dunia, di mana investasi di sektor pelayanan kesehatan meningkat tinggi.

"Investasi di sektor kesehatan melonjak tajam," kata Menkes Nila F. Moeloek pada acara "breakfast meeting" yang dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI dan 34 Kepala Perwakilan RI di Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Dalam acara tersebut, Menteri Kesehatan RI memaparkan pertumbuhan investasi di sektor kesehatan pasca pengesahan Instruksi Presiden No.6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, total nilai investasi di sektor kesehatan melonjak dua kali lipat sejak pengesahan instruksi presiden itu.

"Total nilai investasi di industri farmasi berada di angka Rp2,6 triliun pada periode 2014-2015. Namun, sejak disahkannya Inpres Nomor 6 tahun 2016, angka investasi di sektor ini melonjak ke angka Rp5,38 triliun pada periode 2016-2017," ujar Nila.

Sementara itu, peningkatan nilai investasi di industri alat kesehatan naik lebih tinggi lagi, yakni dari Rp718 miliar pada periode 2014-2015 menjadi Rp3,91 triliun pada periode 2016-2017.

Menurut Menkes, para kepala Perwakilan RI memiliki peran yang besar untuk menjaga momentum positif investasi di sektor kesehatan Indonesia.

Untuk itu, Menteri Kesehatan RI menyampaikan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh para Kepala Perwakilan di luar negeri untuk terus mengawal tren positif di sektor kesehatan, antara lain dengan mencari peluang kerja bagi perawat asal Indonesia, peningkatan ekspor alat-alat kesehatan, peningkatan investasi asing di sektor kesehatan, serta pembentukan kerja sama sister hospital antara rumah sakit di Indonesia dengan rumah sakit di luar negeri.

Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir menyampaikan bahwa Indonesia sebenarnya kebanjiran tawaran kerja sama di bidang industri kesehatan.

"Seperti disampaikan oleh beberapa duta besar kita, beberapa potensi kerja sama yang sudah kita terima sejauh ini, antara lain kerja sama pengembangan energi nuklir untuk kesehatan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), tawaran pengembangan insulin dan 'digital health' dengan Denmark, tawaran kerja sama pengembangan 'mobile healthcare' untuk wilayah terpencil dengan Belanda, serta pengembangan industri biofarma dengan Perancis," ujar Wamenlu Fachir.

Untuk itu, Wamenlu RI menegaskan pentingnya agar Kementerian Luar Negeri bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja untuk segera merealisasikan langkah-langkah diplomasi kesehatan Indonesia demi peningkatan kerja sama internasional di sektor kesehatan.

Menkes dan Wamenlu sepakat bahwa Kementerian Luar Negeri memegang peranan penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi industri kesehatan asing, namun juga menjadi pemain besar di tingkat dunia, baik sebagai perumus peraturan internasional di sektor kesehatan maupun sebagai pemain di pasar global.

Indonesia selalu terlibat aktif dalam perumusan peraturan kesehatan di forum internasional. Indonesia merupakan anggota Badan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2018-2021, anggota "Troika Steering Group Global Health Security Agenda", dan anggota Kelompok Kerja Sektor Kesehatan G-20. (sumber)

Darmin Nasution Ingin Dorong Pertumbuhan Ekonomi dengan Ekspor

Februari 14, 2018
Pemerintah terus memanfaatkan momentum dari pulihnya perekonomian global. Berbagai hal pun dilakukan, di antaranya memacu investasi dan ekspor sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menekankan pentingnya dua indikator tersebut karena akan berpengaruh besar terhadap peningkatan perekonomian nasional.

"Negara sekitar kita yang memang market-nya lebih dari kita pasti akan melewati pertumbuhan ekonomi kita segera. Padahal sebetulnya beberapa tahun lalu kita lebih tinggi pertumbuhannya," kata Darmin dalam sebuah diskusi di kantornya, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Darmin menambahkan, untuk mendukung investasi, Jokowi menekankan adanya pembenahan perizinan usaha. Sebab, ada banyak permasalahan dari perizinan tersebut yang sifatnya teknis dan selama ini hal tersebut dirasakan oleh para investor.

"Kami di kantor Kemenko sudah memasuki bulan kelima dalam mencoba membedah dan menyelesaikan persoalan ini, setelah 16 paket ada banyak hal yang sifatnya teknis," kata dia.

Selain itu, Jokowi menginginkan untuk mengidentifikasi dan membuka pasar ekspor baru serta mempercepat penyelesaian perjanjian regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Free Trade Agreement (Perjanjian Perdagangan Bebas/FTA).

Kemudian, pemerintah belakangan sudah fokus terhadap pengembangan infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, kereta api, bahkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk jaringan broadband demi menunjang ekonomi digital.

"Ekonomi digital yang kita sebut palapa ring yang awal tahun depan itu kita akan meng-cover seluruh nusantara dengan kapasitas dan kecepatan apakah itu internet, produk digital lainnya dengan kapasitas kecepatan yang lebih tinggi," tuturnya.

Namun, karena Indonesia dinilai sudah melalui itu, Jokowi menginginkan untuk memulai pembangunan infrastruktur lain, seperti membangun kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta ekonomi digital.

"Presiden ingatkan oke kita sudah lalui itu kita sudah masuk ke infrastruktur lain, apa yang harus kita perdalam? Itu mulai dari persoalan kapasitas SDM bahkan ekonomi digital itu sendiri," ucapnya.

Untuk itu, pemerintah membentuk dua program besar mengenai ekonomi karena memiliki bidang yang sangat luas. "Paling tidak ada dua area yang pasti kita hadapi dan kita harus mampu memasuki dan mengikuti iramanya," ujarnya. (sumber)

Disney Buka Lowongan di Kapal Pesiar

Februari 14, 2018
Disney membuka lowongan pekerjaan sebagai staf untuk bekerja di kapal pesiar di Pulau Bahama. Posisi yang ditawarkan adalah Youth Activities Counselor yang bertugas mengawasi anak-anak usia 3-17 tahun dan ikut bertanggung jawab dalam kegiatan selama di kapal dan di Pulau Castaway Cay.

Mereka yang terpilih akan bekerja dengan karakter Disney favoritnya dan dengan bekerja untuk Disney Cruise Line maka anda bekerja di Amerika Serikat (AS).

Dengan menjadi bagian dari Disney, anda berkewajiban melayani tamu dan menciptakan kesenangan di atas kapal dan di pulau pribadi di Bahama, Castaway Cay.

Kru dan pekerja juga berkesempatan mengunjungi tempat-tempat menarik di berbagai belahan dunia. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan juga memungkinkan mereka yang bergabung untuk bisa terus belajar dan menjadi profesional.

Kapal-kapal Disney dilengkapi dengan kolam renang dan seluncuran air. Bahkan di kapal juga terdapat salon yang bisa membuat anda tampak seperti bajak laut dan seorang putri cantik layaknya orang dewasa.

Disney Cruise sebelumnya telah memilih jalur pelayaran terbaik untuk keluarga.

Ini Syaratnya:

1. Memiliki pengalaman minimal dua tahun di tempat hiburan dan di lingkungan yang dekat dengan anak-anak.

2. Memiliki kemampuan komunikasi lisan dan tulisan yang baik

3. Mampu menarik perhatian anak-anak

4. Usia minimal 20 tahun

5. Mampu berbicara, membaca, dan menulis dengan bahasa Inggris

6. Mampu bekerja di atas kapal dengan waktu yang lama

7. Mampu bekerja tujuh hari dalam seminggu atau 70-84 jam seminggu dengan waktu istirahat yang terbatas

8. Mampu mengikuti panduan penampilan Disney Cruise Line

9. Bersedia berbagai ruangan kabin dengan kru lain

10. Bisa bekerja dengan waktu dan tempat yang fleksibel

11. Bisa bekerja di lingkungan yang bising, serba cepat, dan berorientasi pada layanan

12. Menghargai keragaman di antara tamu dan kru

Jika tertarik, bisa langsung melamar lewat laman

Lihat cara melamat di sini

Presiden Jokowi Sebut Indonesia Punya Modal Besar Menjadi Pemimpin Dunia

Februari 14, 2018
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri rangkaian acara kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), pagi ini, yang dipusatkan di Universitas Pattimura, Kota Ambon, Maluku, Rabu, 14 Februari 2018.

Dalam acara itu, Jokowi berbicara Indonesia sebagai negara muslim terbesar dunia mempunyai kemampuan menjadi pemimpin di dunia. Dengan mengusung demokrasi Pancasila, Indonesia juga menjunjung pemahaman Islam yang moderat dan penuh toleransi.

"Kita punya modal besar menjadi pemimpin. Islam Indonesia adalah yang moderat, bertoleransi, dan terbuka untuk kemajuan. Kita punya bukti bahwa nusantara kokoh dan bersatu, negara muslim yang sukses berdemokrasi, dan memiliki insan yang hebat, yang memperjuangkan keadilan," ujarnya seperti dilansir keterangan tertulis, Rabu, 14 Februari 2018.

Meski bermodal besar, Jokowi mengingatkan perjalanan bangsa Indonesia masih panjang. Tantangan dan persaingan global menuntut anak bangsa selalu meningkatkan kualitas guna menghadapi persaingan. Ia juga memuji kader HMI yang berkualitas.

"Tidak ada jalan lain selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berakhlak mulia, cerdas, inovatif, dan solutif. Saya tahu ini bukan tugas ringan," ujarnya.

Di tingkat negara, pemerintah sedang berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing. Menurut dia, pembangunan infrastruktur yang merata merupakan salah satu bagian dari upaya itu terlebih dengan infrastruktur di wilayah timur Indonesia yang masih jauh tertinggal.

"Prioritas pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, waduk, dan pembangkit listrik adalah sebuah langkah awal yang dibutuhkan untuk menopang ekonomi nasional kita agar bisa berkompetisi dengan negara lain," kata dia.

Di hadapan peserta kongres, Presiden menggambarkan kondisi masyarakat yang amat membutuhkan infrastruktur baik seperti yang dinikmati oleh sebagian besar rakyat di Pulau Jawa. "Berjalan 150 kilometer bisa menempuh dua sampai tiga hari. Kalau ada orang menyampaikan infrastruktur tidak penting, lihatlah kondisi seperti ini," tuturnya.

Pemerintah juga terus berupaya mewujudkan keadilan sosial dan mengurangi kesenjangan. Salah satunya melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Saat menghadiri kongres HMI, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Maluku Said Assagaff, Tokoh Senior KAHMI Akbar Tanjung dan Ketua Umum Pengurus Besar HMI Mulyadi Tamsir. Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy juga nampak hadir di acara tersebut. (sumber)