Editors Picks
Berita
Bisnis
Olahraga
Recent Posts
Harapan Baru Warga Kamp Bab al-Salama, Suriah
internasionalMIlisi Druze Pro Mossad Kibarkan Bendera Israel Usai Pasukan Suriah Mundur dari Suwaida
internasionalSementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap perkembangan terbaru di Suriah, terutama yang berkaitan dengan serangan Israel.
Dalam pernyataan yang disampaikan usai rapat mingguan kabinetnya, Erdogan menegaskan bahwa Turki mengikuti secara seksama setiap dinamika yang terjadi di negara tetangganya itu. Ia menyebut bahwa agresi Israel ke wilayah Suriah kini menjadi masalah terbesar yang dihadapi kawasan.
Erdogan mengungkapkan bahwa lembaga-lembaga terkait di Turki terus menjalin komunikasi intensif dengan mitra mereka di Suriah. Ia juga mengecam langkah Israel yang menurutnya memperluas aksi kekerasan dengan dalih melindungi komunitas Druze. Presiden Turki itu menilai tindakan tersebut tidak lebih dari dalih semata untuk melakukan ekspansi dan memperkeruh situasi regional.
Dalam pernyataannya yang disiarkan secara langsung di televisi nasional Turki, Erdogan memperingatkan pihak-pihak yang berpihak kepada Israel. Ia menekankan bahwa siapa pun yang bergantung pada kekuatan Israel akan menyadari kesalahan besar yang mereka buat, cepat atau lambat. Menurut Erdogan, pendekatan semacam itu hanya akan memperburuk ketegangan dan memperpanjang penderitaan rakyat Suriah.
Erdogan juga menyampaikan bahwa stabilitas di Suriah bukan hanya penting bagi rakyat Suriah, tetapi juga bagi seluruh negara yang berbatasan langsung dengannya. Ia mengingatkan bahwa jika Suriah gagal bangkit dan stabil, maka seluruh kawasan akan menanggung akibatnya, baik secara ekonomi maupun politik.
Pernyataan Erdogan muncul di tengah kekhawatiran meningkatnya campur tangan asing di wilayah Suriah, terutama setelah sejumlah serangan udara dilaporkan terjadi di wilayah selatan dan barat negara tersebut. Serangan itu diduga kuat dilakukan oleh Israel, yang mengklaim menargetkan posisi milisi bersenjata yang dianggap mengancam keamanan nasionalnya.
Namun menurut Erdogan, retorika perlindungan Israel terhadap kelompok Druze hanyalah topeng belaka. Ia mengatakan bahwa motif sebenarnya adalah memperluas dominasi militer dan politik di kawasan. Erdogan juga menyoroti bahwa Israel tidak pernah sungguh-sungguh peduli terhadap keberlangsungan komunitas lokal di Suriah.
Turki, kata Erdogan, tetap konsisten dalam kebijakannya untuk mendukung integritas wilayah Suriah. Ia menegaskan bahwa Ankara tidak pernah menyetujui, dan tidak akan pernah mendukung, segala bentuk upaya pemisahan atau pembentukan entitas politik baru di dalam wilayah Suriah.
Lebih lanjut, Presiden Erdogan menekankan pentingnya menjaga identitas Suriah sebagai negara multikultural. Ia menyatakan bahwa pluralisme budaya dan etnis di Suriah merupakan kekuatan, bukan kelemahan. Oleh karena itu, Turki akan terus mendukung segala upaya damai yang menjamin kedaulatan dan keutuhan bangsa Suriah.
Dalam kesempatan itu, Erdogan juga menyinggung soal pentingnya diplomasi. Ia mengklaim bahwa Turki menjalankan kebijakan luar negeri yang berorientasi pada perdamaian, dan akan terus aktif menjembatani dialog antara berbagai pihak di kawasan yang tengah berselisih.
Presiden Erdogan menyatakan optimisme bahwa Suriah pada akhirnya akan mampu keluar dari krisis ini, asalkan kepemimpinannya tetap solid. Secara khusus, ia menyebut peran Presiden Ahmad Al-Sharaa sebagai tokoh kunci dalam menjaga arah dan stabilitas politik di Suriah di tengah badai konflik yang terus berlangsung.
Pernyataan ini menjadi salah satu bentuk dukungan terbuka dari Erdogan terhadap pemerintahan Damaskus, sekaligus menandai babak baru dalam hubungan bilateral Ankara-Damaskus yang selama bertahun-tahun mengalami pasang surut.
Sejumlah analis menilai bahwa sikap Erdogan kali ini menunjukkan adanya pergeseran penting dalam kebijakan luar negeri Turki terhadap Suriah, terutama dalam konteks meningkatnya ancaman Israel yang semakin aktif beroperasi di wilayah udara Suriah.
Walau demikian, Erdogan tidak menyebut secara eksplisit apakah Turki akan mengambil langkah militer jika ketegangan meningkat. Namun penekanannya pada pentingnya stabilitas kawasan bisa dibaca sebagai sinyal bahwa Turki siap memainkan peran lebih besar di masa depan.
Beberapa pihak di Ankara menilai bahwa agresi Israel terhadap Suriah tidak hanya merusak infrastruktur militer, tetapi juga mencederai upaya perdamaian regional yang selama ini diperjuangkan sejumlah negara.
Sementara itu, respons dari pihak Suriah sendiri belum banyak disampaikan secara resmi, namun sejumlah media pemerintah menyambut positif pernyataan Erdogan dan menyebutnya sebagai bentuk solidaritas terhadap bangsa Suriah.
Situasi di lapangan sendiri masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Sejumlah ledakan dilaporkan terjadi di wilayah Daraa dan Sweida, sementara jet-jet tempur Israel dikabarkan terus melakukan patroli di wilayah udara perbatasan.
Dengan eskalasi ini, masyarakat internasional dihadapkan pada dilema baru: bagaimana menanggapi agresi Israel tanpa memperburuk kondisi keamanan regional. Erdogan, dalam pernyataan terakhirnya, menyerukan kepada negara-negara sahabat untuk tidak diam dan bersama-sama menolak segala bentuk pelanggaran hukum internasional.
Dukungan Erdogan terhadap Suriah dapat menjadi titik balik dalam dinamika politik kawasan. Meski masih banyak rintangan yang harus dihadapi, namun pernyataan tegas pemimpin Turki itu memperjelas satu hal: bahwa Suriah tidak sendiri dalam menghadapi ancaman terhadap kedaulatannya.
Kitab Taftazani, Warisan Akidah Nusantara yang Terlupa
sejarahSejak ratusan tahun lalu, dunia pesantren Nusantara telah mengenal kitab-kitab teologi Islam klasik yang menjadi rujukan utama dalam pendidikan akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Salah satu kitab paling berpengaruh di kalangan ulama tradisional Nusantara adalah Syarḥ al-‘Aqāid an-Nasafiyyah, karya ulama besar Persia, Sa‘d ad-Din Mas‘ud at-Taftazani. Kitab ini telah lama menjadi standar dalam kajian ilmu kalam di berbagai pesantren di Jawa, Sumatera, hingga Pattani, bahkan sejak abad ke-17.
Kitab ini sejatinya merupakan penjelasan mendalam terhadap matan al-‘Aqāid al-Nasafiyyah, karya Imam an-Nasafi, yang ringkas tapi padat dalam membahas dasar-dasar akidah Sunni. Sa‘d ad-Din Taftazani, ulama kelahiran kota Taftazan di Khurasan, menyusun syarahnya dengan gaya bahasa logis, sistematis, dan menggunakan argumentasi rasional berbasis logika filsafat Aristotelian. Hal ini menjadikan kitab Syarḥ al-‘Aqāid bukan sekadar teks keagamaan, melainkan juga karya intelektual yang memadukan wahyu dan akal.
Di pesantren-pesantren Nusantara, kitab Taftazani ini menjadi pedoman utama dalam memahami konsep-konsep penting dalam ilmu teologi. Mulai dari pembahasan tentang sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah, hingga konsep takdir, kehendak, perbuatan manusia, serta definisi iman dan kedudukan para sahabat Nabi. Bahkan kitab ini menjadi benteng utama dalam menghadapi berbagai paham ekstrem seperti Mu’tazilah, Jabariyah, hingga aliran modern yang menolak sebagian konsep Asy‘ariyah.
Keunggulan kitab ini terletak pada kemampuannya menjelaskan dalil akal dan dalil naqli secara seimbang. Taftazani tidak hanya menyodorkan ayat-ayat dan hadits, tapi juga melengkapinya dengan argumentasi logika yang kokoh. Ia membuktikan sifat wajib Allah misalnya, dengan dalil keberadaan yang niscaya, mustahilnya ketiadaan, dan kemustahilan adanya sifat-sifat kekurangan pada Zat Ilahi. Di dunia pesantren, kemampuan memahami logika akidah seperti ini menjadi ukuran kelulusan santri tingkat senior.
Di Minangkabau dan Aceh, meskipun para ulama klasiknya tidak secara formal menggunakan nisbah “Taftazani” sebagai gelar, namun kitab ini tetap menjadi materi wajib di surau-surau dan pesantren tarekat. Surau Ulakan di Pariaman, tempat Syekh Burhanuddin menyebarkan Syattariyah, dan Surau Lubuk Ipuh di Painan, telah lama mengajarkan Syarḥ al-‘Aqāid. Begitu juga di Aceh, kitab ini menjadi rujukan penting sejak era Syekh Abdurrauf Singkil.
Tradisi pesantren Jawa sedikit berbeda. Di sini, ulama yang ahli atau sering mengajarkan kitab ini kadang dijuluki “Taftazani” sebagai gelar kehormatan. Salah satunya adalah Kiai Taftazani Mlangi, Sleman, yang dikenal sebagai guru Ratu Ageng dan Pangeran Diponegoro. Dalam tradisi lisan pesantren Yogyakarta, disebutkan bahwa Kiai Taftazani berasal dari Minangkabau sebelum menetap di Mlangi, meski hal ini belum didukung catatan tertulis resmi.
Peran Kiai Taftazani Mlangi sangat penting dalam membangun akidah pesantren Jawa. Ia bukan hanya pengajar kitab-kitab Tauhid, tetapi juga pembimbing spiritual dan penasihat keluarga keraton Yogyakarta. Karyanya dalam membentengi masyarakat dari paham ekstrem tercermin dari kuatnya tradisi Asy‘ariyah di lingkungan keraton hingga masa Pangeran Diponegoro. Bahkan banyak pesantren salafiyah di sekitar Yogyakarta yang hingga kini masih mempertahankan kurikulum kitab Syarḥ al-‘Aqāid.
Kitab Taftazani ini bukan hanya terkenal di Nusantara. Di Timur Tengah, karya Sa‘d ad-Din Taftazani pernah menjadi teks standar di madrasah-madrasah besar seperti di Herat, Samarkand, dan Baghdad. Bahkan, Taftazani disebut sebagai guru teologi yang dihormati oleh Timur Lenk, penakluk Asia Tengah abad ke-14. Timur Lenk, yang juga Sunni Hanafi, sangat menghargai pemikiran Taftazani dalam menyatukan rasionalitas dan ajaran Ahlussunnah.
Dalam sejarahnya, Timur Lenk dikenal mengumpulkan para ulama terbaik di wilayah kekuasaannya untuk memperkuat legitimasi politik dan agama. Sa‘d ad-Din Taftazani termasuk di antaranya. Bahkan beberapa sumber menyebutkan, kitab-kitab Taftazani menjadi pegangan di istana Samarkand dan dipelajari oleh para wazir dan mufti di bawah kekuasaan Timur. Hal ini menunjukkan betapa luasnya pengaruh pemikiran Taftazani dalam dunia Islam, bukan hanya sebagai akademisi, tapi juga penasihat politik dan agama.
Di Nusantara sendiri, warisan Taftazani tak hanya dalam bidang tauhid. Karya balaghahnya, Mukhtashar al-Ma’ani, juga menjadi kurikulum wajib pesantren. Kitab ini membahas seni retorika dan keindahan bahasa Arab, serta sering dipelajari bersama Syarḥ al-‘Aqāid. Santri senior yang menguasai kedua kitab ini umumnya disebut ahli kalam dan balaghah, dua disiplin keilmuan yang sangat dihormati.
Kelebihan kitab Syarḥ al-‘Aqāid lainnya adalah kemampuannya menghadirkan debat antara berbagai mazhab kalam secara adil. Taftazani memaparkan pendapat Mu’tazilah, Jabariyah, Qadariyah, Khawarij, lalu membantahnya dengan argumen akal dan naql yang kokoh. Pola seperti ini membentuk karakter santri pesantren klasik Nusantara yang kritis namun tetap kokoh dalam akidah Ahlussunnah.
Sampai saat ini, di pesantren-pesantren salafiyah seperti Krapyak, Tremas, Ploso, dan Sidogiri, kitab ini masih dipertahankan. Biasanya diajarkan di kelas tingkat akhir atau khusus santri senior, karena memerlukan dasar logika dan tauhid yang matang. Bahkan di beberapa pesantren Minangkabau yang masih bertahan, seperti Surau Baru di Pariaman, kitab ini tetap dibaca dalam halaqah malam Ramadan.
Selain Syarḥ al-‘Aqāid, kitab-kitab pendamping seperti Umm al-Barahin, al-Jawharah at-Tauhid, dan al-Mawaqif juga diajarkan untuk memperkuat pemahaman teologi. Kitab-kitab logika seperti Sullam al-Munawraq dan Isaghuji menjadi prasyarat bagi santri sebelum masuk ke Syarḥ al-‘Aqāid. Tradisi pendidikan ini bertahan sebagai warisan intelektual Islam Nusantara yang kaya.
Meski kini banyak pesantren modern mulai meninggalkan kitab-kitab kalam klasik, sejumlah pesantren salaf tetap mempertahankannya. Mereka menganggap bahwa Syarḥ al-‘Aqāid bukan hanya teks teologi, melainkan benteng akidah Asy‘ariyah yang telah menjaga umat Islam Nusantara dari berbagai paham sesat sepanjang sejarah. Di tengah gelombang modernisasi, kitab ini masih berdiri tegak di rak-rak pesantren klasik.
Kini, para sejarawan dan akademisi mulai meneliti kembali peran kitab-kitab seperti Syarḥ al-‘Aqāid dalam membentuk karakter ulama Nusantara. Beberapa skripsi dan disertasi telah mengangkatnya, membuktikan bahwa tradisi teologi rasional dan moderat yang diwariskan Taftazani layak dihidupkan kembali. Warisan pemikiran ini tidak hanya penting bagi dunia pesantren, tetapi juga bagi masa depan Islam Nusantara yang santun, logis, dan kokoh dalam akidah.
Tiga Sistem Hukum Wilayah Penjajahan Israel di Palestina dan Suriah
internasionalMengurai Benang Merah Sejarah: Antara Gayo, Alas, Kluet, Singkil, dan Jejak Batak di Aceh, Serta Kisah Para Panglima dan Raja
newsPerbandingan Peran Kesultanan Sokoto dan Kesultanan di Malaysia dalam Pembangunan Ekonomi Negara
internasionalKemlu Houthi Tuduh AS tak Serius Ciptakan Perdamaian di Yaman
internasionalBos JD.com Ditahan Sebentar di AS, karena..
teknologi![]() |
ilustrasi |
Liu dikenal sebagai konglomerat sukses yang membangun JD.com menjadi e-commerce kedua terbesar di China. Di luar kampung halamannya, Liu memang relatif belum dikenal.
Sejumlah langkah investasi terbaru yang dilakukannya di Asia Tenggara dan rencana perluasan ke Eropa, mengantarkan pria 43 tahun ini tampil di ajang World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss tahun ini.
Kemunculannya di pertemuan ekonomi tahunan berskala global tersebut perlahan membuat namanya dikenal di luar China. Dalam salah satu sesi WEF, Liu menjadi pembicara dan duduk bersama para petinggi berpengaruh lainnya seperti CEO Adidas Group Kasper Rorsted dan Chief Wal-Mart AS Greg Foran.
Seperti dikutip detikINET dari South China Morning Post, di panggung ini, Liu secara singkat bercerita mengenai kisah hidupnya dan saat dirinya memulai JD.com.
Lika-Liku Bos JD yang Ditangkap di AS Foto: South China Morning Post
Si Anak Miskin
"Alasan pertama saya mendirikan bisnis ini adalah, saya mencari uang untuk nenek saya," Liu memulai. "Saat itu, dia sakit keras dan butuh biaya berobat, namun kami tidak punya uang," sambungnya.
Lahir dari keluarga miskin di utara provinsi Jiangsu, Liu memutar otak. Berulang kali mencoba dan gagal, Liu tak menyerah.
Dia memulai bisnis dengan membuka sebuah toko yang menjual komponen komputer di Beijing. Namun dia harus menutupnya pada 2003 setelah sindrom pernafasan akut melanda China. Pasalnya, kondisi ini menyebabkan orang-orang, tak mau keluar rumah karena takut terkena penyakit mematikan.
Pada suatu titik, hal ini membuatnya terpikir memindahkan bisnisnya secara online. Dari sana, dia merintis bisnis e-commerce JD.com.
Kegigihannya mengantarnya sukses membangun JD.com menjadi sebuah perusahaan dengan valuasi pasar sekitar USD 67 miliar.
Lika-Liku Bos JD yang Ditangkap di AS Foto: South China Morning Post
Simak juga video 'Pendiri JD.com Ditangkap atas Kejahatan Seks di Amerika Serikat':
Asal Usul Nama JD
Di panggung WEF pula, terungkap asal usul nama JD. Menanggapi pertanyaan ini, Liu sempat tersenyum sebelum menjawabnya.
"Saya harap istri saya tidak di sini untuk mendengar jawaban saya," sebutnya.
Rupanya, JD merupakan kombinasi dari huruf pertama nama cinta pertamanya, 'Jing' dan panggilan kesayangan Liu, 'Dong'. Istri Liu, Zhang Zetian (24 tahun) yang hadir di acara tersebut, tampak tersenyum simpul di tengah-tengah audience yang sontak tertawa mendengar jawaban Liu.
Setelah sedikit intermezo yang menghibur tersebut, Liu memaparkan sejumlah jurus JD.com di pasar e-commerce. Langkah pertama mencapai ambisi JD secara global, sebut Liu, adalah menghadirkan brand asing populer ke China.
Dengan demikian, konsumen bisa membeli apa yang mereka inginkan tanpa perlu ke luar negeri. Langkah kedua, membawa brand premium China ke pasar luar negeri.
"Saya yakin dalam 10 tahun mendatang, berbagai brand China akan ada di mana-mana di pasar global," yakin Liu.
Saat ini, JD.com mempekerjakan sekitar 162.000 pekerja dan mulai berinvestasi di berbagai negara, sebagai bagian dari rencana ekspansinya di luar China.
Tak hanya itu, nama Liu bersanding dengan miliuner asal China lainnya seperti CEO Alibaba Group Jack Ma, bos Tencent Holdings Ma Huateng dan CEO Baidu Robin Li Yanhong.
Lika-Liku Bos JD yang Ditangkap di AS Foto: REUTERS/Bobby Yip/File Photo
Ditangkap di AS
Liu ditangkap di AS atas dugaan kejahatan seksual. Dia ditangkap pada Jumat (31/8) malam waktu setempat dan dibebaskan pada Sabtu (1/9) sore waktu setempat.
Kepolisian Minneapolis, kota terbesar di Minnesota, menyebut penyelidikan terhadap Liu masih berlangsung. Namun mereka enggan mengonfirmasi soal penangkapan maupun tuduhan yang menjerat Liu.
"Dia ditangkap pada Jumat (31/8) malam dan dibebaskan pada Sabtu (1/9) sore waktu setempat. Dia dibebaskan meski ada laporan resmi," sebut Petugas Informasi Publik pada Kepolisian Minneapolis, John Elder, kepada AFP.
Di negara bagian Minnesota, tindakan kriminal kejahatan seksual mengarah pada spektrum luas untuk aktivitas seksual non-konsensual.
Dalam pernyataan terpisah via Weibo, pihak JD.com mengonfirmasi bahwa Liu sempat ditangkap atas tudingan palsu saat perjalanan bisnis.
Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa otoritas setempat tidak menemukan bukti tindak kejahatan dan membebaskan Liu. (sumber)
#KMSinarBangun Tenggelam di #DanauToba: Ini Masukan dari Ombudsman RI untuk Perbaikan #SumutBerduka #PrayForDanauToba
wisataLembaga pengawas penyelenggaraan pelayanan publik tersebut meminta agar kapal laik operasi di kawasan Danau Toba diperketat.
Ombudsman meminta agar melakukan penataan terhadap kapal-kapal laik berlayar di kawasan Danau Toba. Supaya, lanjutnya, ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Perhubungan provinsi maupun Dinas Perhubungan kabupaten/kota di sekitar Danau Toba.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Abyadi Siregar mengatakan, dari beberapa kali peristiwa kapal tenggelam di Danau Toba, persoalannya adalah kelebihan penumpang dan tidak ada standar keselamatan di kapal.
“Misalnya, tidak ada pelampung. Yang kita lihat kemarin melalui vidio yang beredar, penumpang itu berlompatan dari kapal tanpa satu pun memakai pelampung. Itu berarti kapal tidak punya standar keselamatan,” kata Abyadi.
“Informasi yang kita dapat juga, kapal ini melebihi kapasitas penumpang. Dulu juga pernah kejadian seperti ini karena over kapasitas.” paparnya.
Oleh karena itu, lanjut Abyadi, standar keselamatan penumpang harus benar-benar diperhatikan secara serius sehingga bisa meminimalisir risiko kecelakaan dan menekan korban jiwa.
"Kalau memang cuaca buruk dan terjadi kecelakaan, paling tidak dengan memenuhi standar-standar itu, kita bisa meminimalisir jumlah korban," tegasnya.
Standar keselamatan penumpang telah diatur dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 73 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau.
"Termasuk di dalamnya diatur tentang berapa jumlah penumpang. Kemudian bagaimana standar keselamatannya. Itu saja ditaati dan dipenuhi," jelasnya.
Ia juga mempertanyakan pengawasan kapal-kapal di kawasan Danau Toba. Ia mendapat, unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yang ada di kawasan tersebut sering tidak ada petugasnya.
"Bagaimana pengawasan dilakukan jika tidak ada orangnya, petugasnya sering tidak ada di tempat. UPT itu jangan sekadar ada tapi juga harus berfungsi," tegasnya.
“Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, M. Zein, sudah saya hubungi, dan mengingatkan agar kasus ini jadi pelajaran. Kadishub menyatakan, siap melakukan perbaikan," pungkasnya.
Sampai saat tim gabungan menemukan dan mengevakuasi 19 orang penumpang di KM Sinar Bangun. Dari 19 penumpang, 18 orang dinyatakan selamat, satu penumpang meninggal dunia bernama Tri Suci Ulandari (24) asal Aceh Tamiang. (sumber)
Dicoba Langsung Jajaran Direktur, Ehang Sudah Siap Bawa Penumpang
teknologiKetika itu, banyak orang di dunia teknologi yang skeptis. Namun, kini, Ehang menampilkan video dari penerbangan pengujian drone miliknya di Tiongkok.
Teknisi Ehang menguji drone helikopter bernama Ehang 184 dengan berbagai tes. Mereka melakukan lebih dari 1.000 tes penerbangan dengan penumpang manusia, seperti terbang vertikal setinggal 300 meter, tes membawa beban seberat lebih dari 230 kilogram, pengujian penerbangan menempuh jarak 15 kilometer dan pengujian kecepatan maksimal yang mencapai 130 kilometer per jam.
Menurut laporan The Verge, pengujian Ehang 184 dilakukan dalam berbagai cuaca, termasuk panas terik, kabut tebal dan saat malam. Tampaknya, Ehang telah mendengar skeptisme banyak orang dan mencoba untuk membuktikan keseriusan mereka.
"Apa yang kami lakukan bukanlah olahraga ekstrem, jadi keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama," kata pendiri dan CEO Ehang, Huazhi Hu dalam pernyataan resmi.
"Sekarang kami telah sukses menguji Ehang 184, saya tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi pada mobilitas di masa depan." (sumber)
Panorama Bukit Teletubbies di Holbung, Samosir
wisata![]() |
sumber |
Banyak yang mengincarnya untuk berfoto di instagram dan media sosial lainnya. (baca selanjutnya di sini)
Di Holbung juga terdapat Masjid Al Mubarokah di Desa Janji Martahan bagi wisatawan yang ingin menunaikan shalat.
Masjid ini diwakafkan oleh kel. Aron Situmorang dan Nazirnya bernama Simson Situmorang. (baca)
BUMDes Tembus Pasar Malaysia
bisnis![]() |
Logo sebuah BUMDes (ilustrasi) |
Kali ini, Bank BRI mengirimkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Bisnis dan pengusaha UMKM binaan, untuk mengikuti Pameran Indonesia Archipelago Exhibition (ARCHEX) 2018 yang diselenggarakan di Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Kuala Lumpur, Malaysia, pada 3 April 2018.
Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) RI serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur di Malaysia ini, diselenggarakan dalam rangka optimalisasi pengembangan ekonomi mikro berbasis perdesaan melalui BUMDes, serta mendorong daya saing para pelaku ekonomi mikro nasional, agar mampu bersaing secara global.
“Dengan berpartisipasi dalam acara ini, Bank BRI ingin memperkenalkan berbagai produk unggulan kawasan pedesaan (Prukades), yang dibawa oleh BUMDes dan kelompok usaha ekonomi desa UMKM dari Indonesia di kancah internasional,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto.
Melalui pameran Prukades ini, pengusaha dapat memperluas pasar produk-produk unggulan desa. “Kami terus mendorong seluruh nasabah binaan Bank BRI dan berbagai produk unggulan BUMDes agar naik kelas, salah satunya dengan mengikutsertakan di event nasional dan internasional seperti ini. Hal ini bertujuan untuk mendorong UMKM nasional Go Digital dan Go Global,” ujar Sis Apik.
BUMDes binaan BRI yang ikut dalam acara ARCHEX 2018, antara lain BUMDes Bungai Jaya dari Kabupaten Kapuas, BUMDes Maju Mandiri dari Kabupaten Gunung Kidul, BUMDes Matigisene, BUMDes Tarakan dari Halmahera Barat, BUMDes Gemata dan Cisuka dari Kabupaten Tasikmalaya. Adapun kelompok usaha yang diikutsertakan antara lain dari Takengon, Bandar Lampung, Denpasar, Bengkulu dan Palu. Beberapa kelompok usaha binaan BRI yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, telah memiliki produk unggulan yang telah dikenal luas di masyarakat, namun belum mampu menembus pasar internasional.
Salah satu pengusaha UMKM binaan BRI yang berpartisipasi di ARCHEX 2018 adalah Zulkifli. Zulkifli merupakan nasabah BRI Cabang Teluk Betung, Lampung, dan memiliki usaha pembuatan kain Tapis dengan omzet mencapai Rp 1,8 miliar per bulan, dengan bantuan 15 karyawan serta 7.000 pengrajin binaan yang tersebar di seluruh Bandar Lampung.
Selain itu, terdapat BUMDes Tarakan yang juga mengikuti ARCHEX 2018 sebagai Mitra BRI. BUMDes Tarakan yang berada di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara ini, telah diresmikan menjadi Desa Pariwisata di tahun 2016 oleh Dinas Pariwisata Daerah. Wisata yang menjadi unggulan pada BUMDes Tarakan antara lain Spice Trip, Water Sport, Sunrise View, dan Cottage. Hingga saat ini, Bank BRI telah menjadikan lebih dari 13.000 BUMDes sebagai Mitra Bisnis Bank BRI di seluruh Indonesia, dan sebanyak 1.500 di antaranya telah menjadi agen BRILink.
“Ke depan, Bank BRI akan terus berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan kepada BUMDes dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia, untuk mendukung ekonomi kerakyatan. Di antaranya melalui sosialisasi, pelatihan kewirausahaan, pelatihan manajemen keuangan, serta perluasan pemasaran, baik melalui website Indonesia Mall maupun dengan mengikutkan di acara pameran seperti ini,” tutur Sis Apik. (sumber)
Warga Ingin Sumut Jadi Provinsi yang Terbaik #PilgubSumut2018 #Eramas #Djoss
newsDi antaranya adalah ingin Sumut jadi provinsi yang terbaik di Indonesia.
Berikut harapan warga kepada para paslon:
Sebuah kiriman dibagikan oleh EDY - IJECK SUMUT #1 (@edyijecksumut) pada
Sebuah kiriman dibagikan oleh EDY - IJECK SUMUT #1 (@edyijecksumut) pada
Investasi PLN di Sumut Capai Rp120 Triliun
bisnis galeri"Hal ini harus dimanfaatkan agar kita bisa membangun proyek pembangkit dan menjual serta meningkatkan kualitas pelayanan PLN kepada masyarakat. Harapan stakeholder kepada kita adalah Hidden Capacity kita harus minimal 10% dari daya terpasang di masyarakat," katanya, Selasa (6/2/2018).
PLN Regional Sumut harus meningkatkan pelayanan karena tahun ini akan diresmikan Transmisi 275 dan 500 kV untuk menjaga kehandalan listrik kepada masyarakat. Hal ini menjadi konsentrasi utama untuk meningkatkan pelayanan, dikarenakan IPP pada saat ini komposisinya 60-40 dibanding PLN, menunjukkan bahwa PLN masih belum mampu melahirkan pembangkit baru dan mengelola pembangkit lama dan juga menjaga kehandalan jaringan listrik. Untuk itu perlu ditingkatkan pelayanannya agar ketika Transmisi 275 dan 500 kV diresmikan dapat dioperasikan secara optimal.
"Saya titip kepada Pak Rahmat (Manajer Sektor Labuhan Angin) agar EAF meningkat dan EFOR menurun, supaya pelanggan kita tidak komplain terhadap pemadaman yang mana seringkali PLN Wilsu yang dilontarkan komentar pedas," ujarnya.
Selain itu, PLN Wilayah Sumut harus memperhatikan Biaya Pokok Penyediaan agar penjualan PLN Wilayah Sumut mencapai keuntungan. Hal ini dikarenakan Unit Induk yang sudah mencapai keuntungan (Biaya Pokok Penyediaan Penjualan) hanya ada 5 (lima) saja, yaitu: Distribusi Jakarta, Distribusi Banten, Distribusi Jawa Barat, Distribusi Jawa Timur dan Distribusi Bali.
"Yang terpenting adalah menciptakan suasana kerja yang kondusif dan berintegritas. Karena tanpa integritas, tidak ada gunanya kita berkomunikasi tentang pelayanan prima kita kepada pelanggan," pungkasnya. (sumber)